Selasa, 24 November 2015
Sedangkan
di Indonesia perkembangan animasi di Indonesia berjalan lambat karena
sulitnya ruang lingkup promosi bagi para animator Indonesia.Alasan lain
adalah kurangnya pendidikan formal animasi yang dapat mendukung peran
mereka sebagai animator. Selain itu masalah kemampuan bahasa juga
mempengaruhi perkembangan animasi tersebut,yang mana di Indonesia
sendiri penguasaan akan bahasa asing khususnya bahasa inggris sangat
terbatas sehingga kebanyakan animation house mancanegara kurang berminat
mendirikan studi animasinya di Indonesia, namun disamping itu semua di
Indonesia patut berbangga karena wayang kulit merupakan salah satu
bentuk animasi tertua di dunia. Bahkan ketika teknologi elektronik dan
komputer ditemukan pertunjukan wayang kulit telah memenuhi semua elemen
animasi seperti layar, gambar bergerak, dialog dan ilustrasi music. pada
perkembangannya sekarang ini di Indonesia mulai berkembang lebih baik
lagi ditandai dengan munculnya film-film animasi di Indonesia dengan
semakin beragam.
sejarah animasi di Indonesia
Perkembangan
animasi di Rusia dimulai dengan pionir animator pertama mereka,
Ladislas Starevitch (1882-1965), yang merupakan anak dari pasangan
Polandia. Ladislaf Starevitch juga dianggap sebagai bapak animasi boneka
(puppet animation) dan kerap disandingkan dengan Winsor McCay yang
dianggap sebagai bapak animasi gambar (drawn animation). Revolusi
Oktober di Rusia membuat Starevitch beremigrasi ke luar negeri dan
membuat perkembangan animasi Rusia seakan terhenti untuk beberapa tahun.
Baru pada akhir dekade 1920-an, penguasa Rusia berhasil diyakinkan
untuk memodali studio-studio animasi untuk membuat film-film (animated
clips) untuk kebutuhan propaganda. Kondisi ini berakhir pada tahun 1956
dengan berakhirnya kepemimpinan Stalin. Pemimpin Rusia berikutnya,
Khrushev membawa perubahan dan pembaharuan dalam politik dan budaya Uni
Soviet. Perubahan ini juga menjadi titik tolak bagi perkembangan animasi
Rusia. Meskipun membutuhkan waktu yang cukup lama untuk keluar dari
patron ‘éclair’, bisa dikatakan sejak 1960 ke belakang, animasi Rusia
meningkat secara kualitas. Ditandai dengan karya Fjodor Khitruks dalam
History of a Crime/Story of One Crime (1961), yang untuk pertama kalinya
sejak era Social Realism, berangkat dari tema kontemporer. Bercerita
tentang isu-isu dalam realitas dunia modern dengan pendekatan grafis
yang inovatif, film ini mengisahkan seorang laki-laki yang tidak bisa
tidur akibat terganggu keributan (suara) yang dihasilkan lingkungan
tetangga, film ini jadi sebuah kritik terhadap masyarakat Uni Soviet.
Era pembaharuan yang dibawa Khushev juga menandai kelahiran kembali
animasi boneka (puppet animation) yang merupakan pionir dalam animasi
Rusia. Animasi boneka yang seakan-akan terhenti perkembangannya semasa
kekuasaan Stalin, kembali dihidupkan dengan dibuka kembali divisi
animasi boneka pada Soyuzmultfilm pada tahun 1953. Dikepalai oleh Boris
Stepantsev (The Nutcracker, Petia and Little Red Riding Hood), divisi
ini berusaha untuk menemukan kembali pengetahuan mengenai animasi boneka
yang seakan-akan hilang setelah masa Alexander Ptushko. Karakter yang
kemudian terkenal melalui animasi boneka adalah Cheburaskha, karakter
dari cerita fairy tale yang ditulis oleh Eduard Uspersky dan dibuat ke
dalam versi animasi oleh Soyuzmultfilm. Meskipun dalam banyak terdapat
keterbatasan, generasi animator Rusia tetap mampu menghasilkan
karya-karya bermutu, dengan kerjasama internasional. Seperti karya
Alexander Petrov, The Mermaid (1996) – mendapatkan nominasi Oscar- dan
The Old Man and The Sea (1999) yang mendapatkan Oscar untuk kategori
Best Animated Short pada tahun 2000. Atau karya-karya dari Konstatin
Bronzit yang gemar menempatkan karakter-karakter- nya dalam situasi
paling tidak nyaman dan tidak mungkin, dan penonton akan tertawa melihat
bagaimana mereka mengatasi hal-hal tersebut. Switchcraft (1995) dan At
the Ends of Earth (1999) adalah hasil karya Bronzit,dan hingga kini
animasi rusia seperti halnya animasi amerika dan negara-negara lain
turut berkembang dengan pesat.
sejarah animasi di Rusia
Walaupun anime juga memiliki pengaruh dari Amerika Serikat, ia telah mengarah pada jalan yang berbeda : orientasi pada orang dewasa dan cerita yang kompleks sebagai keseluruhan strukturnya. Anime berbentuk serial tv (karena erat kaitannya dengan perkembangan manga yang memiliki episode yang panjang) membentuk cerita-cerita serial. Perkembangan anime menjadi Original Animation for Video (OAV) dan ke bentuk film layar lebar sekitar tahun 1970-an membawa pengaruhnya ke luar Jepang.
Memasuki 1990-an, banyak bermunculan anime-anime yang menarik secara intelektual, seperti melalui serial tv yang dianggap provokatif : Neon Genesis Evangelion karya Hideaki Anno dan juga Mononoke Hime karya Hayao Miyazaki, membuat anime makin dikenal.
Secara kronologis, anime berkembang dari pengkarakteran yang hitam putih dan cerita-cerita petualangan bertemakan Cinta, Keberanian dan Persahabatan menjadi filosofi yang kompleks, membuka jalan pada potensi artistik dan komersial. Anime jepang berkembang sesuai dengan perkembangan budayanya. Ciri khas anime lainnya adalah dominannya penggunaan tekhnik animasi tradisional menggunakan cel. Sampai awal 90-an hampir semua anime masih menggunakan teknik animasi tradisional. Ketika tekhnologi digital masuk ke dalam proses pembuatan animasi sekitar pertengahan ‘90-an, studio-studio mulai memproduksi anime mengikuti tren tersebut, walaupun masih ada beberapa studio seperti Ghibli yang masih setia terhadap animasi tradisional pada sebagian besar produknya, dan hanya menggunakan tekhnologi digital sebagai pelengkap. Anime juga merupakan sebuah karya seni kontemporer Jepang yang kaya dan menarik, dengan kekhasan estetika naratif dan visual, yang berakar pada budaya tradisional Jepang dan menjangkau perkembangan seni dan media terkini. Dengan variasi subjek dan materinya, anime adalah sebuah cermin yang berguna pada masyarakat kontemporer Jepang. Pada perkembangannya Anime merupakan fenomena global, baik sebagai kekuatan budaya maupun komersil yang mampu membawa pencerahan pada isu yang lebih luas pada hubungan antara budaya lokal dan global. Sebagai sebuah aksi untuk melawan hegemoni dari globalisasi. Anime tetap memiliki akar ke-Jepang-annya, tetapi ia juga mampu mempengaruhi lebih dari wilayah jepang hingga mencakup area di luar jepang. Memiliki gaya visual yang khas, seperti yang ditunjukkan pada anime tahun 1970-an yang memiliki tracking shots, pengambilan gambar yang panjang bagi pembangunan sebuah shot, panning yang ‘berlebihan’, sudut pandang kamera yang tidak biasa serta pemanfaatan extreme close up. Sekarang ini memang perkembangan animasi di jepang sangat pesat dibandingkan negara-negara lainnya, terbukti denegan besarnya pasar konsumen anime, bukan hanya di jepang bahkan di negara-negara lain.Berbeda dengan Amerika, di jepang film animasi tidak hanya ditujukan pada anak-anak saja tapi juga untuk kalangan dewasa. Animasi menjadi populer di Jepang pada abad 20 sebagai media alternatif dalam penceritaan selain live action.Fleksibilitas variasi penggunaan teknik – teknik animasi memberi kesempatan bagi para pembuat film di jepang untuk mengeksplorasi bermacam ide, karakter, setting yang sulit dilakukan dalam format live action dengan biaya yang terbatas .Anime dapat digolongkan pada budaya populer (di jepang) atau pada sub – kultur (fi Amerika serikat).Sebagai sebuah budaya populer , anime telah dilihat sebagai karya seni intelektual yang menantang.Sejarah karya animasi di Jepang diawali dengan dilakukan eksprimen pertama dalam animasi oleh Shimokawa Bokoten, Koichi Junichi, dan Kitayama Seitaro pada tahun 1913.Kemudian diikuti film pendek [hanya berdurasi sekitar 5 menit] karya Oten Shimokawa yang berjudul Imokawa Mukuzo Genkanban no Maki tahun 1917. Pada saat itu Oten membutuhkan waktu 6 bulan hanya untuk mengerjakan animasi sepanjang 5 menit tersebut dan masih berupa “film bisu”. Karya Oten itu kemudian disusul dengan anime berjudul Saru Kani Kassen dan Momotaro hasil karya Seitaro Kitayama pada tahun 1918, yang dibuat untuk pihak movie company Nihon Katsudo Shashin
sejarah animasi di JEPANG
Animasi
mulai berkembang sejak abad 18 di amerika. Pada saat itu teknik stop
motion animation banyak disenangi. Teknik ini menggunakan serangkaian
gambar diam/frame yang dirangkai menjadi satu dan menimbulkan kesan
seolah-olah gambar tersebut bergerak. Teknik ini sangat sulit,
membutuhkan waktu, juga biaya yang banyak. Karenauntuk menciptakan
animasi selama satu dektik, kita membutuhkan sebanyak 12-24 frame gambar
diam. J. Stuart Blackton mungkin adalah orang Amerika pertama yang
menjadi pionir dalam menggunakan teknik stop motion animation. Beberapa
film yang telah diciptakannya dengan menggunakan teknik ini adalah The
Enchanted Drawing (1900) dan Humorous Phases of Funny Faces (1906).
Selanjutnya, setelah teknologi komputer berkembang, bermunculan animasi
yang dibuat dengan teknologi komputer. Animasi itu macam-macam jenisnya.
Ada yang 2 dimensi (2D) dan 3 dimensi (3D). Pada animasi 2D, figur
animasi dibuat dan diedit di komputer dengan menggunakan 2D bitmap
graphics atau 2D vector graphics. Sedangkan 3D lebih kompleks lagi
karena menambahkan berbagai efek di dalamnya seperti efek percahayaan,
air dan api, dan sebagainya. Sedangkan tokoh yang dianggap berjasa dalam
perkembangan animasi adalah walt Disney. Karya-karya yang dihasilkannya
seperti Mickey Mouse, Donal Duck,Pinokio,putrid salju dan
lain-lain.Walt Disney juga adalah orang pertama yang membuat film
animasi bersuara yaitu film Mickey Mouse yang diputar perdana di
Steamboat Willie di Colony Theatre, New York pada 18 November 1928. Walt
Disney juga menciptakan animasi berwarna pertama yakni, Flower and
Trees yang diproduksi Silly Symphonies di tahun 1932. Selanjutnya,
animasi di Jepang mengikuti pula perkembangan animasi di Amerika Serikat
seperti dalam hal penambahan suara dan warna. Dalam perkembangan
selanjutnya, kedua negara ini banyak bersaing dalam pembuatan animasi.
Amerika dikenal dengan animasinya yang menggunakan teknologi yang
canggih dan kadang simpel. Sedangkan animasi Jepang mempunyai jalan
cerita yang menarik. (Pmails/ Cesar Zehan Camille). Hingga saat ini
perkembangan animasi di amerika masih sebagai seni yang minor yang hanya
ditujukan bagi anak-anak.
sejarah animasi AMERIKA
Animasi (2D)
Sering disebut film kartun. Kartun sendiri berasal dari kata cartoon, artinya gambar yang lucu. Memang film kartun ini kebanyakan film yang lucu misalnya :- Looney Tunes Scooby Doo
- Doraemon Legenda
- Raja Matahari,
- The Lion King
- Brother Bear
Animasi 3D
Finding Nemo, inilah contoh film animasi yang disebut animasi 3D atau computer generated image (CGI). CGI menghasilkan film animasi yang gambarnya benar-benar hidup dan tiga dimensi, tak sekedar datar. Salah satu studio CGI yang terbesar adalah Pixar yang berlokasi di Emeryville, California. Selain Finding Nemo, Pixar juga memproduksi Monsters.Inc, Toy Story, Toy Story 2, dan A Bugs Life. Toy Story ini merupakan film animasi panjang pertama yang menggunakan 100 persen animasi computer.Animasi Clay
Film animasi clay pertama diliris bulan Februari 1908 berjudul A Sculptor’s Welsh Rarebit Nightmare. Kalau masih susah membayangkan seperti apa animasi clay ini, tonton saja film Bob the Builder di TV, Wallace and Gromit, atau Chiken Run.Tokoh-tokoh dalam animasi clay dibuat dengan memakai rangka khusus untuk kerangka tubuhnya. Lalu, kerangka ini ditutup dengan plasticine sesuai bentuk tokoh yang ingin dibuat. Bagian-bagian tubuh kerangka ini, seperti kepala, tangan, kaki, bisa dilepas dan dipasang lagi.
bentuk animasi
Jenis Animasi
Ada 4 jenis animasi menurut Hofstetter (2001, p26) :- Frame Animation : Suatu animasi yang dibuat dengan mengubah objek pada setiap frame. Objek-objek tersebut nantinya akan tampak pada lokasi-lokasi yang berbeda pada layar.
- Vector Animation : Suatu animasi yang dibuat dengan mengubah bentuk suatu objek.
- Computational Animation : Suatu animasi yang dibuat dengan memindahkan objek berdasarkan koordinat x dan y. Koordinat x untuk posisi horizontal dan posisi y untuk posisi vertical.
- Morphing : Peralihan satu bentuk objek ke bentuk objek lainnya
dengan memanipulasi lebih dari satu frame sehingga nantinya akan
dihasilkan keseluruhan gerakan yang sangat lembut untuk menampilan
perubahan satu sampai perubahan bentuk lainnya.
Perkembangan Teknologi Animasi
Animasi pada awalnya bisa dikatakan sangat sederhana, namun sekarang telah berkembang dan dibedakan menjadi 3 teknologi , yaitu- Animasi dua dimensi (2D),
- Animasi tiga dimensi (3D),
- Animasi clay.
Jenis animasi
Animasi berasal dari kata dalam bahasa inggris yaitu animate yang artinya menghidupkan, memberi jiwa dan mengerakan benda mati. Animasi merupakan proses membuat objek yang asalnya suatu benda mati, kemudian secara berurutan disusun dalam posisi yang berbeda seolah menjadi hidup
Ditemukannya prinsip dasar animasi adalah dari karakter mata manusia yaitu : persistance of vision (pola penglihatan yang teratur). Paul Roget, Joseph Plateau dan Pierre Desvigenes, melalui peralatan optik yang mereka ciptakan, berhasil membuktikan bahwa mata manusia cenderung menangkap urutan gambar-gambar pada tenggang waktu tertentu sebagai sebuah pola.
Animasi secara umum bisa didefinisikan sebagai :
Suatu sequence gambar yang ditampilkan pada tenggang waktu (timeline) tertentu sehingga tercipta sebuah ilusi gambar bergerak. Pengertian animasi pada dasarnya adalah menggerakkan objek agar tampak lebih dinamis.
Pengertian animasi
Langganan:
Postingan
(
Atom
)